Minggu, 16 Februari 2014

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA SISWA DI KELAS III X


                                                     BAB I                                                         
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah
  Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah didalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan terutama di bidang wawasan kependidikan dan pemahaman konsep pembelajaran yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu, pemerintah   mempunyai tanggung jawab besar didalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan dalam UUD 1945, khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa  :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, hal ini terlihat dalam standar kompentensi yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kompentensi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis (Depdiknas, 2006:22), khususnya keterampilan dibidang menulis di SD perlu ditingkatkan guna kelanjutan menulis pada jenjang yang lebih tinggi.
Kemampuan menulis di SD tidak diperoleh dari hasil begitu saja akan tetapi memerlukan tahap – tahap pembelajaran yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit tetapi membutuhkan proses yang cukup lama.proses yang dilakukan oleh siswa dalam melatih menulis dipermulaan yang secara formal dilakukan melalui pembelajararan bahasa Indonesia yang dimulai sejak SD. Dalam kurikulum satuan pendidikan  (KTSP) ada empat standar kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang siswa sebagai kemampuan dasar  yaitu kemampuan standar kompetensi mendengarkan, membaca, bercerita, dan menulis.
Standar kompetensi menulis berbeda dengan jenis keterampilan berbahasa lainnya, yaitu bersifat produktif. Bersifat produktif artinya kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis  sebagai medianya. Sejalan dengan itu Suparno dan Yunus (2003: 1) menyatakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Mulyono (2003: 223) menyatakan bahwa tujuan menulis untuk anak  SD adalah untuk melatih keterampilan berbahasa dengan baik. Selain itu Akhadiah (199: 14-15) menyatakan bahwa dengan menguasai keterampilan dasar menulis siswa dapat: (a) meningatkan kecerdasannya, (b) mengembangkan daya inisiatif dan kreatif, (c) menumbuhkan keberanian, dan (d) dapat mendorong motivasi mencari dan menemukan informasi.
Menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh murid Sekolah Dasar terutama pada siswa kelas awal yaitu kelas     I s/d III. Dengan memiliki kemampuan menulis, murid dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya ke berbagai pihak. Di samping itu, murid pun dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan. Menurut Tim Prima Pena, (2007: 872) bahwa tujuan menulis adalah:
(1)                     menyampaikan pokok pikiran atau gagasan kepada para pembaca, (2) memberi informasi tentang suatu naskah kepada pembaca, (3) memberi hiburan kepada pembaca, (4) mempengaruhi pembaca atas argumentasi atau pendapat yang diungkapkannya melalui tulisan.

Untuk dapat terlaksananya pembelajaran menulis dengan baik pada jenjang pendidikan di SD diperlukan guru yang terampil untuk merancang dan mengelola proses pembelajaran, seperti yang tercermin dalam  rambu-rambu pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  2006. Rambu-rambu tersebut antara lain guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental, fisik dan emosional. Disamping itu guru sebagai pelaksana dari proses pembelajaran juga harus memperhatikan cara agar siswa lebih aktif secara mental, fisik maupun emosional.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya meningkatkan keterampilan menulis cerita di kelas III yaitu dengan menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Sebagai mana di ketahui Peranan media gambar seri dalam menulis  dapat membantu siswa untuk melihat hubungan antara konsep, peristiwa dan tokoh yang ada dalam pelajaran, dengan media gambar seri pula siswa lebih mudah melihat hubungan antara berbagai komponen suatu teori atau isi pelajaran. Dengan bantuan media gambar seri guru lebih mudah mengatasi hambatan-hambatan yang mengganggu perhatian siswa di kelas.
Menurut Nasution (2005: 197 ) Pada usia muda anak-anak hanya dapat belajar efektif berdasarkan benda-benda dan peristiwa yang sebenarnya, kemudian gambar-gambar juga menjadi efektif setelah anak belajar menghubungkan gambar dengan dunia kenyataan. Media gambar sangat memperluas situasi stimulus untuk di pelajari. Gambar-gambar dapat menyatakan hal-hal yang sering sukar disampaikan dengan kata-kata, namun gambar sendiri sering hanya bermakna bila disertai oleh keterangan lisan.

Penggunaan media gambar seri pada pembelajaran dapat mempermudah siswa menerima pelajaran karena siswa dapat memahami lewat apa yang dilihatnya dalam media gambar itu. Subana dan Sunarti (2006) menggemukakan bahwa gambar adalah tiruan barang (orang, binatang,tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar seri untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret bila diuraikan melalui kata-kata. Melalui media gambar ini,  guru dapat menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik dengan menggunakan keterampilan menulis.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:124) mengemukakan bahwa media gambar seri (media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan . media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Jadi media gambar seri merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (dalam Amir, 1997: 18) manfaat media pembelajaran adalah :
(1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran,                    (2) Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas struktur pengajaran, (4). Memberi variasi pengajaran, (5). Memotifasi proses belajar siswa.

Sedangkan menurut Amir (2007 : 25) media pembelajaran dapat: (1) Memperjelas materi, (2) Membangkitkan motifasi, (3) Meningkatkan pemahaman.
Sejalan dengan pendapat diatas maka, gambar seri adalah media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan sehingga tidak menimbulkan verbalisme, salah tafsir serta dapat meningkatkan keaktifan dari proses pembelajaran.
Oleh karena itu, peneliti melakukan observasi langsung di SDN X pada hari kamis tanggal 15 November 2009, dengan hasil observasi pada umumnya siswa di sekolah dasar tersebut kurang terampil dalam hal menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia, disamping itu siswa yang mengikuti pembelajaran kurang bersemangat karena guru kurang melibatkan siswa dalam PBM, hal ini ditemukan peneliti dari hasil observasi yang dilakukan dalam setting Kelas III di sekolah dasar tersebut yang berdampak pada kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis, sehingga temuan peneliti secara umum dapat di uraikan sebagai berikut: (1)  guru kadang kala hanya menyuruh siswa menulis cerita tentang pengalamannya tanpa ada konsep awal yang jelas, tentang menulis cerita (2) apabila guru mengajar kurang melibatkan siswa secara langsung dalam  KBM yang dilaksanakan dalam kegiatan menulis cerita, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, (3) jika siswa menulis sebuah cerita berdasarkan pengetahuannya atau hasil dari pengalamannya, guru kurang memberi bimbingan pada siswa, kearah perbaikan yang lebih baik, (4) kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar keterampilan menulisnya dapat berkembang,  (5) guru  kurang  menggunakan media yang sifatnya inovatif dan kreatif yang melibatkan aktifitas mental, fisik maupun emosional.
Selain dari hasil diskusi yang peneliti lakukan juga ada nilai awal  yang peneliti peroleh untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan  menulis cerita yang dimiliki oleh siswa kelas III sebanyak 47 orang terungkap bahwa nilai rata – rata siswa kelas III pada pembelajaran menulis cerita yaitu 6,34  yang seharusnya Nilai rata - rata yang diperoleh adalah 7. Alasan dari perolehan nilai ini karena pembelajaran menulis cerita kurang mengaktifkan siswa baik secara mental, fisik maupun emosional sehingga berakibat pada rendahnya keterampilan menulis cerita siswa kelas III SDN X .
Dari hasil temuan diatas serta uraian yang peneliti paparkan, menunjukkan bahwa  kurangnnya keterampilan menulis cerita siswa dikelas III karena beberapa faktor yang telah peneliti sampaikan, dimana faktor utama yaitu  kurangnya penggunaan media yang melibatkan aktifitas mental, fisik maupun emosional, terutama dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita. Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan berdampak negatif bagi siswa yang mana dampak nyata yang dapat kita lihat adalah rendahnya keterampilan menulis, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.  Oleh  karena  itu  peneliti  bersama  guru  merencanakan  upaya  didalam  mengatasi   hal   tersebut melalui  penelitian  tindakan kelas (PTK) dengan judul  “Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa diKelas III SDN X ”.
Melalui penggunaan media gambar seri  dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat  meningkatkan keterampilan menulis cerita, sebagaimana karakteristik siswa sekolah dasar sangat tertarik terhadap sesuatu hal yang diamati, didengar dan dialaminya secara langsung, karena dapat menimbulkan kesan bermakna dalam diri  individu siswa.

B.     Rumusan masalah
Penelitian ini menerapkan penggunaan media gambar Seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa kelas III. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas III SDN X .


C.    Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN X dengan penggunaan media gambar seri. Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Mengetahui penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis  cerita terhadap pembelajaran bahasa Indonesia siswa di Kelas III SDN X


D.    Manfaat Penelitian
1.    Manfaat Teoritis
a.    Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti    memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan media gambar Seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita  sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
b.   Sebagai bahan pertimbangan bagi guru Bahasa Indonesia agar dapat menciptakan iklim yang benar-benar menunjang proses belajar mengajar secara optimal melalui  pengembangan kurikulum pengajaran yang sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis cerita di kelas III.
c.  Hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti memiliki  inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia khususnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa Kelas III.
d.  Sebagai tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh demi perbaikan dalam hal pengajaran tentang menulis cerita di kelas III.
2.      Manfaat Praktis
a.    Hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar mendapat pengalaman secara langsung menggunakan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita dikelas III.
b. Sebagai gambaran tentang penggunaan media gambar seri didalam meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa di Kelas III.
c. Hasil penelitian ini di harapkan peneliti mendapat pengalaman nyata dan dapat menggunakan gambar seri didalam proses pembelajaran menulis cerita di kelas awal jika menjadi guru nanti. 

Hasil penelitian ini diharapkan lembaga dapat menjadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan memberikan pengetahuan tentang keterampilan menulis cerita di Kelas III.

1 komentar:

  1. Get out of the casino in a new game: ford escape titanium 2021
    titanium hair dye borgata-escape-t › borgata-escape-t This year, you can enjoy the excitement suppliers of metal of the casino at Blackjack with the most thrilling free ceramic vs titanium online table titanium chain games available on the urban titanium metallic market.

    BalasHapus